UJIAN PENGENDALIAN
MUTU
SMESTER 1
MATA UJIAN : PENGANTAR PENDIDIKAN
JURUSAN : PENDIDIKAN IPS
PROGRAM
STUDI : SEMUA PROGRAM
1.
Sumber utama pembahasan kebijaksanaan
pembangunan pendidikan di Indonesia yaitu :
2.
Pengertian
dari pendidikan secara umum adalah :
3.
Sumbangan pensisikan bagi pemmbangunan antara
lain :
4.
Pengertian yang cocok dari ilmu pndidikan adalah
:
5.
Tujuan pendidikan merupakan sesuatu yang mutlak
harus dirumuskan, sebab berfungsi sebagai :
6.
Ada satu tujuan yang harus dirumuskan oleh guru
yang harus dicapai setelah selesai mengajar yaitu :
7.
Seorang guru harus memiliki pribadi yang utuh
diantaranya adalah :
8.
Tujuan akhir dari pembangunan nasional yang
bersumber dari pembangunan pendidikan yaitu :
9.
Pensisikan berawal dari keluarga oleh karena itu
keluarga merupakan :
10.
Untuk keberhasilan pendidikan diperlukan alat
yaitu :
11.
Banyak tokoh yang mengemukakan bahwa manusia itu
adalah makhluk yang dapat berpikir. Dalam istilah populer disebut :
12.
Konsep bahwa anak dilahirkan tidak membawa bakat
adalah konsep pendidikan menurut teori :
13.
Upaya
pembaharuan pendidikan yang paling mendesak dilakukan untuk perbaikan kualitas
lulusan (output) adalah :
14.
Suatu masyarakat masa depan adalah keahlian yang
tidak diragukan lagi kualitasnya. Hal ini merupakan ciri dari :
15.
Sebagai seorang pendidik harus mampu memberikan
motivasi kepada peserta didik secara optimal, hal ini sesuai dengan semboyan Ki
Hajar Dewantara, yaitu :
16.
Konsep “homo sapien” dari M.J. Langeveld berarti
manusaia hewan yang :
17.
Suatu situasi yang sengaja diciptakan untuk
mencapai suatu tujuan disebut :
18.
Suatu pendidikan yang diarahkan terutama untuk
penguasaan ilmu pengetahuan disebut pendidikan :
19.
Ada tiga tugas dan tanggung jawab secara
universal untuk semua manusia yaitu menjadi seorang pembelajar, menjadi seorang
pemimpin, dan menjadi seorang guru,. Tugas pertama manusia adalah :
20.
Pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa
Indonesia dan yang berdasarkan pada pancasila dan UUD 1945 adalah :
21.
Suatu lemmbaga pendidikan islam yang memberikan
pendidikan dan pengajaran rendah serta menjadikan mata pelajaran islam sebagai
dasar minimal diberikan 30% disamping mata pelajaran umum. Lembaga itu disebut
:
22.
Bagan diatas menggambarkan “model sistem
terbuka” guru, kurikulum, laboratorium dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
Pada bagan diatas ditunjukan oleh nomor :
23.
Suatu aliran yang berpendapat bahwa perkembangan
manusia itu ditentukan oleh faktor lingkungan atau pendidikan dan pengalaman
yang diterima sejak kecil. Aliranini disebut :
24.
Anggota masyarakat yang bertugas membimbing,
mengajar atau melatih peserta didik disebut :
25.
Tiga komponen utama sekolah adalah sebagai
berikut :
ESAY
1.
Pada kurikulum 2006 digalakkan disetiap sekolah
untuk melaksanankan standar nasional pendidikan. Coba jelaskan apa saja yang
termasuk standar tersebut !
LANDASAN HUKUM
UU No. 20/2003 – Sisdiknas PP No. 19/2005 – SPN Permendiknas
No. 22/2006 – Standar Isi
Permendiknas No. 23/2006 – Standar Kompete.
IMPELEMENTASI/PELAKSANAAN KURIKULUM
-Peraturan Mendiknas RI No. 24/2006 tentang Pelaksanaan
Peraturan Menteri No. 22 tentang SI dan No. 23 tentang SKL. Liberalisme
Pendidikan : terciptanya SDM yang cerdas, kompeten, profesional dan kompetitif
IDEOLGI PENDIDIKAN YANG DIANUT
Liberalisme Pendidikan : terciptanya SDM yang cerdas,
kompeten, profesional dan kompetitif
SIFAT
Cenderung Desentralisme Pendidikan : Kerangka Dasar
Kurikulum disusun oleh Tim Pusat; Daerah dan Sekolah dapat mengembangkan lebih
lanju
SIFAT2
Kurikulum merupakan kerangka dasar oleh Tim BSNP
PENDEKATAN
-Berbasis Kompetensi
-Hanya terdiri
atas : SK dan KD. Komponen lain dikembangkan oleh guru
STRUKTUR
-Penambahan mata pelajaran untuk Mulok dan Pengem-bangan diri
untuk semua jenjang sekolah
-Ada pengurangan mata pelajaran (Misal TIK di SD)
-Ada perubahan nama mata pelajaran
-KN dan IPS di SD dipisah lagi
-Ada perubahan jumlah jam pelajaran setiap mata pel
BEBAN BELAJAR
Jumlah
Jam/minggu :
SD/MI 1-3 = 27/minggu
SD/MI 4-6 =
32/minggu
SMP/MTs =
32/minggu
SMA/MA= 38-39/minggu
Lama belajar
per 1 JP:
SD/MI = 35 menit
SMP/MTs = 40 menit
SMA/MA
PENGEMBANGAN
KURIKULUM LEBIH LANJUT
Semua
sekolah /satuan pendidikan wajib membuat KTSP.
Silabus
merupakan bagian tidak terpisahkan dari KTSP
Guru harus
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelar
PRINSIP PENGEMBANGAN
KURUKULUM
Berpusat pada
potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya
Beragam dan
terpadu
Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni
Relevan dengan
kebutuhan kehidupan
Menyeluruh dan berkesinam-bungan
Belajar
sepanjang hayat
Seimbang antara kepentingan nasional dan kepe
PRINSIP PELAKSANAAN
KURIKULUM
-Didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta
didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.
-Menegakkan lima
pilar belajar:
belajar untuk
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,
belajar untuk
memahami dan menghayati,
belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara
efektif,
belajar untuk
hidup bersama dan berguna bagi orang lain,
belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui
proses pembela-jaran yang efektif, aktif, kreatif & menyenangkan.
-Memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan perbaik-an,
pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan
kondisinya dengan memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik
yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
-Dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan
pendidik yang saling meneri-ma dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat,
dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung
tulada,
-Menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan meman-faatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
-Mendayagunakan
kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan
pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
-Diselenggarakan dalam kese-imbangan, keterkaitan,
dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang
pendidikan.
PEDOMAN PELAKSANAAN
KURIKULUM
Tidak terdapat pedoman pelaksanaan kurikulum seperti pada
Kurikulum
2.
Kita mengenal beberapa istilah pendidikan
seperti : pendidikan usia dini, pendidikan jarak jauh, pendidikan kedinasan,
pendidikan khusus, dan pendidikan layanan khusus. Coba saudara jelaskan satu
persatu dan berikan contohnya masing-masing :
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang
pendidikan sebelum jenjang pendidikan
dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan
pada jalur formal, nonformal, dan informal.
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah
pertumbuhan dan perkembangan fisik
(koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan
(daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan
perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan
tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Contoh sekolah PAUD
Pendidikan jarak jah
; Menurut Permendikbud tersebut, PJJ adalah pendidikan yang peserta
didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajaraannya menggunakan berbagai
sumber belajar melalui teknologi informasi dan komunikasi, dan media lain.
Fungsinya adalah sebagai bentuk pendidikan bagi peserta didik yang tidak dapat
mengikuti pendidikan tatap muka tanpa mengurangi kualitas pendidikan. PJJ
bertujuan untuk meningkatkan perluasan dan pemerataan akses terhadap pendidikan
yang bermutu dan relevan sesuai kebutuhan. Contoh Universitas Terbuka
Pendidikan kedinasan adalah
pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh Kementerian, kementerian lain,
atau lembaga pemerintah nonkementerian yang berfungsi untuk meningkatkan
kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai
negeri dan calon pegawai negeri, PP no 14 2010 pasal 1 ayat 1. Contoh STPDN,
STAN, STIS, AKPOL, STSN
Pendidikan khusus
merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam
mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial,
dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Contoh SLB
Pendidikan layanan
khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau
terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam,
bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.
3.
Pada dewasa ini nilai-nilai karakteristik bangsa
harus diajarkan mulai dari pendidikan kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Coba
saudara jelaskan apa alasannya :
Proses pendidikan karakter merupakan keseluruhan proses
pendidikan yang dialami pesera didk sebagai pengalaman pembentukan kepribadian
melalui memahami dan mengalamisendiri nilai-nilai, keutamaan-keutamaan moral,
nilai-nilai ideal agama, nilai-nilai moral
UU sisdiknas th 2003 bertujuan agar pendidikan tidak hanya
membentuk insan manusia yang pintar, namun juga berkepribadian, sehingga
nantinya akan lahir ganerasi muda yang tumbuh dan berkembang dengan kepribadian
yang bernafaskan nilai-nilai luhur agama dan pancasila.
Sekolah madrasah, paud s/d perguruan tinggi memiliki peran
yang central dalam mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai karakter. Berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
4.
Guru profesional adalah guru yang kehadirannya
sangat dinantikan di kelas, coba saudara jjelaskan sifat-sifat yang harus
dimiliki oleh guru yang profesional :
1.
Persuasif
Persuasif adalah
sikap pendekatan psikologis secara halus, lunak dan lembut disesuaikan dengan
situasi dan kondisi untuk mempengaruhi seseorang, sehingga orang tersebut dapat
mengikuti dengan penuh pemahaman dan kesadaran. Guru bertugas sebagai pendidik
dalam rangka menyampaikan materi pelajaran kepada siswa sangat tepat bila
melakukan pendekatan secara persuasif. Sebelum siswa diberi isi atau materi suatu
mata pelajaran, terlebih dahulu guru harus memaparkan manfaat dari mata
pelajaran tersebut. Bila siswa mengetahui dan memahami manfaat materi pelajaran
yang disampaikan, diharapkan siswa menyenangi pelajaran tersebut. Bila telah
tertanam pada hati siswa rasa senang terhadap mata pelajaran yang
dipelajarinya, maka akan timbul semangat dan gairah ketika belajar.
Sering kita dengar bahwa banyak
siswa malas belajar, baik di sekolah maupun di rumah. Mungkin saja salah satu
penyebabnya karena para siswa tersebut belum mengerti manfaat dari mata
pelajaran tersebut.Secara psikologis guru juga harus melakukan pendekatan persuasif kepada siswa ketika menyampaikan materi pelajaran. Guru seyogyanya mampu mengetahui dan memahami karakter, bakat dan minat masing-masing siswa. Hal ini memang tidak mudah, karena di dalam satu kelas yang terdiri dari 40 siswa misalnya, setiap siswa mempunyai karakter, watak, bakat, minat dan latar belakang keluarga yang berbeda. Namun, agar tercipta suasana belajar yang menyenangkan sebaiknya guru harus berusaha semaksimal mungkin agar dapat tampil dihadapan siswa dengan sikap yang menyenangkan. Sebab sering kita mendengar penyebab siswa malas belajar karena tidak menyenangi sikap dan penampilan gurunya ketika mengajar. Dikalangan para siswa sering terdengar istilah guru killer bagi sosok guru yang penampilannya tidak menyenangkan. Bila siswa kurang senang terhadap gurunya, maka berdampak negatif terhadap motivasi belajarnya.
2.
Edukatif.
Edukatif artinya segala ucapan, sikap dan
perbuatan guru, baik di dalam kelas maupun di luar kelas, baik dilingkungan
sekolah maupun dilingkungan masyarakat luas, hendaknya mengandung nilai
pendidikan atau bersifat mendidik.Pendidikan bukan hanya sebatas menyampaikan materi pelajaran secara teoritis dan verbalistis ( transfer of knowledge), tetapi lebih dari itu pendidikan harus diaplikasikan dalam perilaku aktual, nyata dalam sikap dan perbuatan ( transfer of skill) dan (transfer of value).
Tidak efektif bila guru hanya sering menyuruh siswa agar rajin belajar, sementara gurunya sendiri berhenti belajar. Kurang tepat bila seorang guru mengajarkan siswanya agar gemar mambaca, tetapi dia sendiri malas membaca. Tidak akan berpengaruh bila guru sering menasehati agar siswa bersikap disiplin, baik disiplin waktu maupun disiplin terhadap aturan yang berlaku, tetapi gurunya sendiri sering tidak tepat waktu masuk kelas, dan sering ketahuan melanggar aturan, baik di sekolah maupun di masyarakat. Tidak akurat bila guru sering menyuruh siswa agar giat bekerja, tapi dia sendiri tidak gairah mengajar, malas bekerja, waktu senggang sering digunakan main kartu misalnya, atau mempunyai kegemaran memancing ikan umpamanya. Kalau memancing hanya sekedar refresing, seminggu sekali atau sebulan sekali barangkali tidak masalah. Tapi yang tidak temasuk perbuatan edukatif adalah apabila ada guru setiap hari pergi memancing bahkan sampai meninggalkan tugas mengajar. Sikap seperti ini bukan sikap seorang pengajar, tapi sikap seorang yang kurang ajar. Mengapa demikian ? Karena melaksanakan tugas mengajar, sasarannya pasti yaitu siswa, penghasilannya jelas yaitu gaji bulanan. Sementara kegiatan memancing, sasarannya tidak pasti, hasilnya belum tentu. Orang yang meninggalkan sesuatu yang pasti dan mengejar yang belum tentu, bukankah termasuk orang yang keliru ?
Guru profesional harus senantiasa berusaha bersikap edukatif, yaitu ada kesesuaian antara ucapan dan tindakan, ada korelasi antara konsep dan konteks, tidak terlalu senjang antara kata dan fakta. Segala ucapan dan tindakannya berusaha menjadi uswah hasanah, teladan yang baik untuk para siswa dan masyarakat umumnya.
3.
Normatif
Guru profesioanal hendaknya
bersikap normatif, artinya
segala ucapan, sikap dan perbuatannya tidak melanggar nilai-nilai moral, etika,
norma agama, dan aturan negara. Seyogyanya, senantiasa patuh terhadap
aturan hukum yang berlaku, taat terhadap ajaran agama, menghindari segala
tindakan amoral dan asusila.Tidak pantas seorang guru yang beragama Islam misalnya, tapi awam terhadap ajaran agama, malas melaksanakan ibadah, bahkan sering mengucapkan kata-kata kotor dan melakukan tindakan kurang terpuji. Seorang guru profesional tidak wajar mengkonsumsi NARKOBA tidak pantas minum MIRAS, tidak terpuji bila melakukan korupsi, tidak lucu bila suka menipu.
Bila ada guru yang ketahuan secara umum sering melakukan tindakan tidak terpuji, melanggar norma-norma agama dan susila, tidak menampilkan akhlakul karimah, tidak pantas menjadi uswatun hasanah. Maka bagaimanapun banyak gelar akademik yang dia miliki, bagaimanapun tinggi pangkat, jabatan dan golongannya, maka guru tersebut tidak temasuk kualifikasi guru profesional.
4.
Dedikatif
Indikasi guru profesional yang
lainya adalah dalam melaksanakan tugasnya selalu semangat penuh gairah, tidak
nampak lelah dan tidak suka keluh kesah. Walaupun perlu diakui bahwa gaji guru
di Indonesia dewasa ini masih relatif rendah, tetapi bagi guru profesional
rendahnya upah tidak mengurangi gairah, kecilnya gaji tidak membuat dia letih
dan sedih. Hal ini karena didorong oleh rasa tanggungjawabnya terhadap kemajuan
dan keberhasilan belajar siswa.Profesi guru saat ini barangkali sesuai dengan sebuah judul lagu “ Benci tapi rindu”. Disebut benci karena banyak orang yang telah diangkat guru berstatus PNS, yang keluh kesah memikirkan gajinya yang relatif kecil, mereka malas mengajar, kurang gairah bekerja sementara di lain pihak tidak sedikit pula orang yang memiliki ijazah pendidikan keguruan yang merindukan untuk segera diangkat menjadi guru definitif yang berstatus PNS. Penulis punya pendapat, bagi guru yang merasa tidak cukup dengan gaji yang diterima selama ini jangan bersikap munafik. Daripada gajinya tetap diterima sementara melaksanakan tugasnya sering bolos, lebih baik berhenti jadi guru dan mencari lagi profesi lain yang penghasilannya jauh lebih menjanjikan. Berikanlah kesempatan kepada orang lain yang memiliki dedikasi, minat dan semangat yang tinggi untuk mengabdi menjadi guru.
Dampak negatif dari guru yang sering bolos melaksanakan tugas mengajar adalah merugikan banyak pihak. Berdasarkan pengamatan penulis, ada 4 pihak yang dirugikan oleh guru yang sering bolos mengajar, yaitu :
1) Negara / Pemerintah mengalami kerugian karena gaji yang diberikan tiap bulan tidak diimbangi dengan pekerjaan alias gaji buta.
2) Teman sejawat, guru yang hadir melaksanakan tugas dirugikan karena harus magang kelas, mengajar rangkap di kelas yang gurunya tidak hadir.
3) Siswa dirugikan, karena bila tidak ada guru lain yang mengajar maka para siswa terlantar tidak belajar.
4) Orangtua siswa, karena mereka mengeluarkan biaya dan uang jajan untuk anaknya, tetapi anaknya tidak mendapat pelayanan yang baik di sekolah.
5. Ilmiah
Ilmiah adalah sifat dan karakter guru profesional. Segala ucapan dan tindakan guru profesional dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Prinsif yang dipegang teguh oleh guru profesional adalah “ Berilmu amaliyah dan beramal ilmiyah”. Artinya ilmu yang dia miliki disamping diajarkan kepada siswa terlebih dahulu amalkan dalam perilakunya sehari-hari, dan segala amal perbuatannya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah. Guru profesional bila berkata tidak “ASBUN” alias asal bunyi dan bila berkarya tidak “ASDI” asal jadi tidak memperhatikan mutu atau kualitas pekerjaan.
5.
Demokratis
Guru profesional dalam
menyampaikan materi pelajaran tidak bersikap otoriter dan doktrinitas, siswa
hanya dituntut untuk mengikuti kata-katanya. Mengerti tidak mengerti siswa
disuruh mengikuti segala konsep, teori dan idenya. Sebaliknya guru profesional
bersikap terbuka bahkan selalu memotivasi siswanya agar berani
mengemukakan ide, gagasan dan pemikirannya. Jangankan terhadap ilmu yang
kebenarannya bersifat nisbi/ relatif, bahkan terhadap ilmu yang bersifat eksak
dan pasti kebenarannya, guru profesional tetap memberi kesempatan kepada siswa
untuk menyampaikan pemikiran dan gagasannya.Guru profesionalpun selalu terbuka untuk menerima kritik, sanggahan bahkan koreksi dari siswanya, dia tidak mau dikultus individualkan seakan-akan dialah yang paling tahu dan paling berilmu. Guru profesional tidak alergi untuk dikoreksi, tidak marah bila disanggah. Dia selalu menerima saran dan pendapat dari siapapun ter masuk dari siswanya, selama saran dan pendapat tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya dan bersifat positif.
6.
Inovatif
Seorang guru profesional tidak
bersikap jumud atau kaku, hanya mempertahankan konsep atau teori yang telah
dimiliki. Terutama dalam metode menyampaikan materi pelajaran kepada siswa,
disamping menerapkan teori-teori yang telah dikuasai, guru profesional berusaha
mencari penemuan-penemuan baru atau melakukan modifikasi terhadap teori yang
sudah ada, sehingga ketika menyampaikan materi pelajaran tidak membosankan
siswa. Siswa senantiasa semangat bahkan berantusias untuk belajar, karena
selalu ada hal-hal yang baru yang dapat membangkitkan semangat belajar.
7.
Kreatif.
Ciri lain dari guru profesional
adalah bersikap kreatif artinya
selalu banyak ide alias banyak akal untuk mengatasi sesuatu yang dianggap
kurang atau tidak ada. Contohnya. Alasan klasik banyak guru tidak mau dan tidak
mampu mengajak siswa untuk mempraktekan suatu teori ilmiah karena tidak
mempunyai laboratorium biologi atau fisika atau alat peraga lainnya. Seorang
guru profesional akan berusaha mencari atau membuat suatu alat sederhana dari
bahan bekas misalnya bekas gelas atau botol air mineral untuk dijadikan alat
praktek fisika. Misalnya, membuktikan sifat-sifat air, dan sebagainya. Tidak
sedikit pula guru kreatif, mengajak siswa untuk memanfaatkan barang-barang
bekas digunakan membuat suatu kerajinan tangan atau keterampilan.
5.
Jelaskan sifat-sifat guru yang tidak profesional
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar